Selamat
pagi, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya mengenai
membangun sebuah komunitas dalam kampus.
Setahun
yang lalu waktu saya pertama kali masuk kampus, saya berfikir kenapa tidak ada
Kegiatan kegiatan Rohani Kristen dalam kampus saya. Mungkin karna dalam keadaan
minoritas. Dan saya sempat berfikir ingin membangun Rohani Kristen yang ada di
kampus. Tapi belum ada pencapaian yang signifikan. Dan karna kendala yang
sedikit jumlahnya dan belum ada pembimbing yang saya dapat.
Akhir
September 2016 kemarin, pas kegiatan PASWA di Cipanas ternyata cukup banyak
Mahasiswa yang Kristiani. Dan sehabis paswa maka di bentuknya grup Rohkris.
Saya tidak menyangka bahwa harapan saya dan harapan mahasiswa di kampus saya
bisa sedikit demi sedikit tercapai dalam membangun komunitas ini. Memang banyak
sekali tantangan dan tidak sedikit usaha yang di lakukan dalam membangun
komunitas Rohkris ini. Dalam usaha membangun sebuah Rohkris ini, saya dan
kawan-kawan saya di bantu oleh alumni di kampus saya. Ka Hizkia namanya dan
kita biasa memanggil Ka Kia. Dia dengan sedia hati membimbing dan membantu saya
dan kawan-kawan dalam membangun Rohkris. Banyak masukan-masukan dan juga
bantuan yang Ka kia beri. Setelah banyak tau informasi, ternyata beberapa tahun
yang lalu pada jaman angkatan Ka Kia, di kampus saya pernah ada UKM Rohkris,
tapi sudah tidak berjalan lagi dan sempat vakum karna tidak adanya penerus pada
generasi di bawahnya. Dan baru sekarang Puji Tuhan Rohkris kembali ada lagi di
kampus saya walaupun masih berbentuk Komunitas dan belum lanjut ke tingkat
UKM.
Akhirnya
usaha yang saya dan kawan-kawan saya lakukan membuahkan hasil. Untuk pertama
kalinya ibadah di adakan di kampus saya. Dan mudah-mudahan komunitas ini bisa
terus menyala-nyala dan terus aktif. Memang tidak jarang pengorbanan banyak di
lakukan untuk membangun sebuah komunitas ini. Waktu, usaha, dan lain-lain
banyak di korbankan, tapi yakin dan percaya, tidak ada pengorbanan yang sia-sia
dan pasti membuahkan hasil. Tantangan itu sendiri malah kebanyakan berasal dari
masalah internalnya itu sendiri dan juga di pacu karna banyaknya perbedaan dan
juga banyaknya perbedaan pendapat. Tapi justru tantangan itu yang memacu saya
untuk lebih semangat lagi dan tidak menyerah dalam membangun Komunitas ini.
Bukan dengan kuat dan gagah saya yang di andalkan dalam membangun ini semua,
tapi karna Tuhan dan terus mengandalkan Tuhan dalam setiap tantangan yang saya
hadapi.